Cite This        Tampung        Export Record
Judul Cinta tak ada mati / Eka kurniawan : penyelia : Mirna yulistianti
Pengarang Eka kurniawan (Pengarang)
Mirna yulistianti (Penyunting)
EDISI cet.1
Penerbitan Jakarta : Gramedia, 2018
Deskripsi Fisik 164 halaman :ilustrasi ;13 x 19 cm
Konten teks
Media tanpa perantara
Penyimpan Media volume
ISBN 978-602-03-8635-5
Subjek Fiksi
Abstrak ORANG-ORANG buangan terkadang memiliki cara ajaib untuk “melawan”—atau dengan istilah yang lebih tepat: “bertahan”. Dalam teks-teks agama, mereka suka disebut “orang yang tak punya apa-apa kecuali doa”. Para penceramah agama kerap mendorong pengikut mereka berdoa karena doa, menurut mereka, bisa mengubah kenyataan dengan cara ajaib. Misalnya, pasukan kecil bisa menang melawan pasukan besar dengan mesin perang supercanggih. Atau kita bisa tiba-tiba saja kaya bak diguyur hujan emas dari langit. Atau kita sembuh dari penyakit yang tak terobati dalam dunia kedokteran. Semua, kata khotbah-khotbah itu, cuma karena doa. Tapi, orang tertindas toh tetap saja kalah meski doa-doa mereka telah memenuhi angkasa, menembus sidratul muntaha, dan bahkan mengguncang singgasana Raja Diraja. Setelah dewasa dan punya sedikit imajinasi, saya mencoba memahami fungsi doa bukan sebagai pengubah kenyataan. Saya lebih melihat doa orang-orang terzalimi—yang katanya tokcer itu—mendorong mereka berpikir dan bertindak di luar dari kemap
Bentuk Karya Tidak ada kode yang sesuai
Target Pembaca Tidak ada kode yang sesuai

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
EB240043 813 EKA c Baca di tempat Perpustakaan SMP Negeri 37 Jakarta - Ruang Baca Umum Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000001378
005 20240403121108
005 20240403121340
007 ta
008 240403################|##########|#|##
020 # # $a 978-602-03-8635-5
035 # # $a 0010-0424000010
035 # # $a 0010-0424000010
082 # # $a 813
084 # # $a 813 EKA c
100 0 # $a Eka kurniawan$e Pengarang
245 1 # $a Cinta tak ada mati /$c Eka kurniawan : penyelia : Mirna yulistianti
250 # # $a cet.1
264 # # $a Jakarta :$b Gramedia,$c 2018
300 # # $a 164 halaman : $b ilustrasi ; $c 13 x 19 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a ORANG-ORANG buangan terkadang memiliki cara ajaib untuk “melawan”—atau dengan istilah yang lebih tepat: “bertahan”. Dalam teks-teks agama, mereka suka disebut “orang yang tak punya apa-apa kecuali doa”. Para penceramah agama kerap mendorong pengikut mereka berdoa karena doa, menurut mereka, bisa mengubah kenyataan dengan cara ajaib. Misalnya, pasukan kecil bisa menang melawan pasukan besar dengan mesin perang supercanggih. Atau kita bisa tiba-tiba saja kaya bak diguyur hujan emas dari langit. Atau kita sembuh dari penyakit yang tak terobati dalam dunia kedokteran. Semua, kata khotbah-khotbah itu, cuma karena doa. Tapi, orang tertindas toh tetap saja kalah meski doa-doa mereka telah memenuhi angkasa, menembus sidratul muntaha, dan bahkan mengguncang singgasana Raja Diraja. Setelah dewasa dan punya sedikit imajinasi, saya mencoba memahami fungsi doa bukan sebagai pengubah kenyataan. Saya lebih melihat doa orang-orang terzalimi—yang katanya tokcer itu—mendorong mereka berpikir dan bertindak di luar dari kemapanan; melampaui struktur dan sistem sosial yang dipaksakan atas mereka. Baru-baru ini saya membaca berita para tunawisma di Oakland dan Los Angeles beramai-ramai menduduki properti-properti kosong yang dikuasai agensi pemerintahan. Bagi saya, ini bukan hanya karena ancaman wabah virus Corona memaksa mereka melakukan itu. Lebih daripada itu, ini karena mereka percaya ada suprasistem di atas sistem yang membuat mereka buntung selama ini. Dan kepercayaan seperti itu bisa jadi terinspirasi kidung-kidung rohani yang mereka panjatkan ke langit ketujuh.
600 # 4 $a Fiksi
700 0 # $a Mirna yulistianti$e Penyunting
990 # # $a 00000002054
No Nama File Nama File Format Flash Format File Action
1 EKA KURNIAWAN - Cinta Tak Ada Mati.pdf Cinta tak ada mati pdf Baca Online
Content Unduh katalog